BELAJAR DARI PENGALAMAN, KINI ORANG TUA MEIDI TIDAK MUDAH MENYERAH.
Orang tua dari Meidi Tri yang didiagnosa mengidap salah satu bentuk kelainan otot, yakni Duchenne Muscular Dystrophy (DMD), selalu tampak antusias mengantar anaknya mengikuti layanan fisioterapi dan keterampilan melukis di LombokCare setiap Selasa sore. Banyak sisi dari kisah mereka yang membuat semangat positif itu muncul, salah satunya adalah pengalaman pahit ketika anak sulung mereka meninggal dunia pada usia 15 tahun karena kondisi yang sama dengan Meidi. Saat itu ayah Meidi, Wahyudi, dan ibu, Asfiani, belum mengetahui banyak tentang kondisi kakak Meidi saat itu. Sebelum dia meninggal, saudaranya telah memberitahunya bahwa Meidi tampaknya memiliki gejala yang sama dengannya dan menyuruh orang tuanya untuk merawat dan mengobati Meidi semaksimal mungkin agar Meidi tidak menjadi seperti dia.
“Sebelum meninggal, saudaranya telah memberitahunya bahwa Meidi tampaknya memiliki gejala yang sama dengannya.”
Meidi Tri didampingi oleh orang tuanya saat mengikuti les melukis
Setelah membawa Meidi ke dokter untuk diperiksa, Meidi disarankan untuk rutin mengikuti terapi untuk mencegah percepatan penurunan kondisinya. Awalnya Wahyudi ragu membawa anaknya untuk terapi, trauma kondisi putra sulungnya masih terlalu membekas di benaknya dan selain itu ia harus menerima kenyataan pahit bahwa si bungsu Meidi juga mengalami hal yang sama. Namun, Asfiani bersikeras untuk membawa Meidi ke LombokCare dan bahkan mengatakan siap untuk membawa Meidi sendiri meski harus menggendongnya. Perlahan Ayah Meidi luluh dan akhirnya di awal tahun 2020 dia mendaftarkan Meidi ke LombokCare untuk terapi.
“Asfiani bersikeras untuk membawa Meidi ke LombokCare dan bahkan mengatakan dia siap untuk membawa Meidi sendiri meskipun dia harus menggendongnya.”
Sudah hampir 2 tahun Meidi mengikuti layanan terapi dan orang tua semakin antusias untuk meningkatkan kualitas hidup anaknya. Mereka tidak mau menyerah begitu saja seperti yang telah terjadi sebelumnya. Mereka juga tetap tegar menemani Meidi ke sekolah setiap hari untuk belajar. Berkat edukasi yang didapat selama terapi di LombokCare, orang tua dapat melakukan latihan sederhana di rumah dan juga mampu memberikan informasi tentang terapi dan mengarahkan tetangga yang memiliki anak dengan keterlambatan tumbuh kembang untuk mendaftar di LombokCare.
Meidi meeting Mrs. Tri Rismaharini, The Minister of Social Affairs of The Republic of Indonesia
“Mereka tidak mau menyerah begitu saja seperti yang telah terjadi sebelumnya.”
Semangat Meidi dan orang tuanya bahkan perlahan terbalas dengan hal-hal baik. Pada Oktober 2021, Meidi menjadi salah satu penyandang disabilitas yang berinteraksi langsung dengan Menteri Sosial Republik Indonesia, Ibu Tri Rismaharini. Tentunya momen tersebut menjadikan suntikan agar tetap semangat dan tidak menyerah dengan masa depan.