LombokCare
Foundation

Orang Tua Syafira

ORANG TUA MERASAKAN MANFAAT DARI INFORMASI DAN EDUKASI TENTANG KONDISI ANAK.

Syafira bergabung dengan LombokCare pada Juli 2021 saat berusia 10 bulan dengan keluhan tidak bisa memiringkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan. Orang tuanya, Muzammil & Raodatul Jannah, mendapat informasi tentang LombokCare dari salah satu kader di posyandu. Tentu saja mereka sangat antusias mengingat LombokCare sangat dekat dengan rumah mereka. Sebelum berobat di LombokCare, orang tua Syafira telah mencoba berbagai cara, termasuk pijat tradisional. Mereka juga disarankan untuk berobat ke rumah sakit namun terkendala biaya yang mahal karena tidak diasuransikan.

Raodatul Jannah & Muzammil with their daughter Syafira in their living room

“Sebelum mendapatkan pelayanan terapi di LombokCare, orang tua Syafira telah mencoba berbagai cara, termasuk pijat tradisional.”

Tak lama setelah bergabung dengan LombokCare, orang tuanya mendapat banyak informasi mengenai kondisi Syafira, termasuk latihan yang bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Melihat kecenderungan kekakuan di tubuh Syafira, terapis mendorong para orang tua untuk melakukan pemeriksaan lengkap di rumah sakit. Pekerja sosial juga menyarankan agar orang tua Syafira segera mengurus BPJS agar memudahkan pemeriksaan tanpa harus mengeluarkan biaya lebih, mengingat orang tua Syafira sehari-hari bekerja sebagai pedagang tembakau eceran.

“Melihat kecenderungan kekakuan di tubuh Syafira, terapis mendorong orang tua untuk melakukan pemeriksaan lengkap di rumah sakit.”

Raodatul Jannah joining her daughter’s physical therapy session

Tak ragu, Muzzamil segera mengurus kebutuhan putrinya agar bisa melakukan pemeriksaan. Memang waktu yang dibutuhkan tidak sebentar, prosesnya memakan waktu beberapa minggu hingga akhirnya mendapatkan hasil. Syafira telah melakukan EEG dan CT scan otak dan hasilnya menunjukkan bahwa ada gangguan pada sistem saraf pusat dan virus di otak yang mungkin sudah ada sejak dalam kandungan. Dokter juga mengatakan bahwa Syafira menderita Microcephaly, Cerebral Palsy, dan Epilepsy, sehingga dia diberi obat dan selain itu dia didorong untuk mengikuti terapi secara teratur.

“Kisah ini menunjukkan bahwa baik deteksi dini, informasi sederhana maupun dukungan positif dari lingkungan anak sangat besar pengaruhnya terhadap langkah yang dilakukan orang tua terhadap anaknya.”

Dengan pengetahuan ini, orang tua menjadi lebih bersemangat untuk berusaha yang terbaik untuk anaknya. Apalagi usia Syafira yang masih dalam usia emas memungkinkannya untuk mengejar ketertinggalan asalkan orangtuanya memiliki komitmen yang kuat terhadap rencana pengobatan Syafira. Kisah ini menunjukkan bahwa baik deteksi dini, informasi sederhana maupun dukungan positif dari lingkungan anak sangat besar pengaruhnya terhadap langkah yang dilakukan orang tua terhadap anaknya.

More Family Stories

Ibunda Ola

Ibunda Ola

Sosok Ibu hebat dengan anak yang mengalami mikrosepalus

More Family Stories

Ibunda Ola

Ibunda Ola

Sosok Ibu hebat dengan anak yang mengalami mikrosepalus

Apakah Anda ingin mendukung anak dengan memberdayakan orang tuanya?

Donasi Sekarang

Indonesian Nederlands English